Bisa Menjadi Sumber Penghidupan Itu Bila Manusia
Wahai saudaraku, marilah kita mengenal lebih dalam tentang kehidupan di alam dan bagaimana alam menjadi sumber penghidupan bagi makhluk hidup di bumi ini. Inilah beberapa kisah inspiratif yang mungkin bisa dijadikan contoh dalam menjaga alam dan keberlangsungan hidup kita.
Desa Ini Sediakan Lahan Persawahan Untuk Generasi Millenial
Sudah saatnya kita sadar bahwa pertanian adalah salah satu sektor penting dalam kehidupan manusia. Namun sayangnya, semakin kesini generasi muda cenderung enggan menggeluti dunia pertanian. Sebuah kekhawatiran yang wajar mengingat kehidupan petani seringkali belum sejahtera.
Tapi siapa sangka, di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sebuah perubahan sedang terjadi. Generasi milenial di desa tersebut memutuskan untuk kembali pada pertanian dengan skema yang berbeda: menggunakan lahan sawah negara. Mereka menjadikan sawah-sawah yang terbengkalai tersebut sebagai lahan pertanian produktif dengan sistem pengelolaan modern.
Bermodalkan internet dan kemampuan mengolah lahan, memanfaatkan teknologi modern seperti hidroponik dan greenhouse, para petani muda ini mampu menciptakan sistem pertanian yang produktif dan efisien. Mereka juga membentuk sebuah komunitas untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pertanian berkelanjutan.
Rotan Masih Jadi Sumber Penghidupan Warga Sejumlah Kecamatan di
Rotan memang bukan barang baru di Indonesia. Pada masa penjajahan, rotan sudah menjadi komoditas ekspor yang cukup bernilai bagi Belanda. Siapa sangka, hingga saat ini rotan masih menjadi salah satu sumber penghidupan bagi masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Rotan diolah menjadi kerajinan tangan, mebel, dan lain-lain.
Akan tetapi, sayangnya keberadaan pohon rotan kian berkurang di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan upaya konservasi pohon rotan. Salah satu contoh keberhasilan konservasi pohon rotan adalah yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Mereka memahami pentingnya konservasi pohon rotan sebagai sumber penghidupan dan melakukan upaya penanaman kembali pohon rotan yang semakin sulit ditemukan di hutan. Dengan upaya konservasi ini, maka mata pencaharian masyarakat yang tergantung pada pohon rotan dapat terus bertahan.
Pin di Kendeng Lestari
Tak bisa dipungkiri, bahwa kemajuan ekonomi dan pembangunan yang terus berkembang, seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan dan kehilangan akses masyarakat ke sumber penghidupan alam mereka. Kendati demikian, masih ada contoh dimana upaya konservasi dan perjuangan masyarakat lokal berhasil menahan laju deforesiasi.
Inilah yang terjadi di Kendeng Lestari, sebuah gerakan petani yang melakukan penolakan atas rencana pembangunan pabrik semen di lereng Gunung Kendeng. Mereka melakukan aksi damai dengan senjata utama: kaki mereka. Dari Desa Plalangan, sekitar 79 km dari Pati, matamata.com merangkai kisah perjuangan alam yang mereka lakukan. Petani petani keliling Gunung Slamet dan Kendeng itu menggelar aksi dengan jalan kaki menuju Semarang untuk memperjuangkan hak hidupnya sebagai sesama manusia.
Berawal dari kegiatan penyempurnaan pengetahuan masyarakat dalam menangani permasalahan lingkungan dan natural resource management, Kelompok Petani Kendeng Lestari terbentuk. Petani petani di Kendeng Lestari melakukan reboisasi hutan kanstin di lereng gunung Kendeng, menempatkan batu-batu kapur di sepanjang sungai serta membuka program penyadartahuan dengan mengangkat lingkungan sebagai bahasan utamanya.
BILA
Di bawah pengelolaan sumber daya alam, BILI terus memantau lingkungan hidup dan mengambil langkah untuk memberikan koreksi terhadap pelanggaran hukum lingkungan dan hak asasi manusia. BILA memahami pentingnya menjaga ekosistem yang sehat untuk kelangsungan hidup manusia dan masyarakat.
Mereka selalu memberikan informasi mengenai upaya-upaya pencegahan dan perlindungan lingkungan yang penting untuk diketahui. Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, BILA meminta dukungan kita semua untuk ikut mengambil bagian memperjuangkan keberlanjutan lingkungan dan kehidupan.
Nasib Orang Rimba: Selamat Dari Covid-19 Tapi Kelaparan di Dalam Hutan
Di saat pandemi Covid-19 melanda, kehidupan orang rimba yang berada di hutan pun terdampak. Kelaparan dan kesusahan menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup mereka. Kita mungkin bisa membantu sesama manusia dengan memberikan bantuan pangan, namun bagaimana dengan mereka yang hidupnya bergantung pada apa yang bisa diambil dari hutan?
Organisasi-organisasi lingkungan hidup dan kemanusiaan terus berupaya mencari bantuan dan solusi bagi orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19 dan terlebih lagi mereka yang hidupnya bergantung pada hutan.
Sudah saatnya kita semua ikut memperjuangkan keadilan lingkungan dan kehidupan, baik dalam upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan, maupun dukungan bagi mereka yang terdampak. Dengan begitu, kita bisa menjaga keberlanjutan hidup yang lebih baik untuk kita semua.